Tentang huruf-huruf yang memperpanjang malam itu, biar hanya aku yang tahu. Biar waktu tidak memperpanjang juga semuanya.
Tentang simpul demi simpul yang kaurangkai dengan indah dalam berpilin-pilin frase itu, biar hanya aku yang tahu. Biar aku belajar dari pola-pola yang kaugunakan.
Tentang energi antah berantah yang kaucipta dari huruf-huruf itu, biar hanya aku yang tahu. Rasanya ini menyesakkan pula, seperti ingin kumuntahkan dalam simpul-simpul yang sama, tetapi huruf-huruf yang berbeda.
Biarkan, sekali ini saja, aku membagi cerita-cerita tentang huruf-huruf yang kaupenakan itu. Biarkan sekali saja, untuk cerita ini, aku menjadikan huruf-hurufmu tidak hanya kutahui. Biarkan sekali saja, malam lebih panjang dari yang biasa telah kauperpanjang dengan huruf-hurufmu. Hanya satu saja.
Huruf-huruf itu akan terikat dalam simpul-simpul berpola indah, yang menggetarkan hati ketika dibaca, yang menggempakan jiwa ketika merasakannya. Karena engkau melahirkan huruf-huruf itu dari rahim kejujuran yang terpilin dalam plasenta ilmu yang kaupunya.
Maka, sejenak saja, setelah dari tadi tentang huruf-huruf memenuhi kepalaku dan meluapkan energi dahsyatku, aku ingin mengatakan, “Jangan salahkan aku, jika aku semakin mencintai huruf-huruf, karena huruf-hurufmu.”
Pojok Biru 2
13-02-2012
00.12 WHH
untuk huruf-huruf yang berjajar menginspirasi.